Jumat, 02 Mei 2014

DATA PAUD GLORY DESA LIMAU SUNDAI




Data PAUD: GLORY
Alamat
Dusun III
Kelurahan
LIMAU SUNDAI
Kecamatan
AIR PUTIH
Kabupaten/Kota
BATU BARA
Propinsi
SUMATERA UTARA
NPSN
Jenis Satuan PAUD
KB
Status
Swasta
Status Kepemilikan
Not set
Tgl Berdiri
2010-05-01
Penyelenggara
Yayasan/Ormas
Perijinan
Ada
No. Ijin
421.9/2089-LS
Tgl Ijin
2010-11-09



Kepala/Ketua

PENIEL E SIRAIT
Sekretaris

RIAMA MARPAUNG
Bendahara


Tenaga Pendidik

LENY NABABAN

  1. ERNIWATI PAKPAHAN
  2. PASU MAWAR LINA NAINGGOLAN
  3. LENA DAMANIK
  4. JULKIFLY FAICO SIAHAAN

Penyelenggara dan Tenaga Pendidik 
PAUD TK / KB Glory Desa Limau Sundai

Pdt. Peniel E. Sirait beserta Ibu Erniwaty Pakpahan
( selaku Penyelenggara Paud TK / KB Glory Desa Limau Sundai )

Bapak Pendeta yang begitu berwibawa dan penuh Inspirasi
Bpk Pdt. Peniel E. Sirait

Ibu Guru Cantik dan penyayang Ibu P. Mawar Nainggolan

Ibu Guru yang lembut dan Penyayang Ibu Lena Damanik

Mungkin ini Bapak Guru Yang Ganteng Kali ya
hehehe Bpk. Zulkifly Faico Siahaan

Foto bersama dengan Wisudawan / ti anak Paud 
Angkatan IV Tahun Ajaran 2013 - 2014


Kegiatan Vocal Group sebagai bentuk kerjasama dan kekeluargaan 
para Guru dan Penyelenggara

Bpk Pdt saat melepaskan salah satu wisudawan / ti 
PAUD TK / KB Glory Desa Limau Sundai



Kegiatan Menari sebagai bentuk kreatif guru,  kerjasama dan kekeluargaan 
pada Guru dan Penyelenggara


Kegiatan Menari sebagai bentuk kreatif guru,  kerjasama dan kekeluargaan 
pada Guru dan Penyelenggara



Terima Kasih atas kunjungannya.

Sabtu, 08 Maret 2014

surat keadilan



Simpang Gambus,  09  Maret 2014
Kepada YTH :
1.      Bapak Presiden RI
Di Jakarta
2.      Bapak Ketua DPR RI
Di Jakarta
3.      Bapak Kepala Badan Pertanahan Nasional
Di Jakarta
4.      Bapak Ketua Kompol NAS
Di Jakarta
5.      Bapak Kapolri
Di Jakarta
6.      Bapak Kepala Kejaksaan Agung
Di Jakarta
7.      Bapak Ketua KOMNAS HAM
Di Jakarta
8.      Bapak IRWASUM Mabes Polri
Di Jakarta
9.      Bapak KADIV PROPAM Mabes Polri
Di Jakarta
10.  Ketua Komisi Lingkungan Hidup DPR RI
Di Jakarta
11.  Bapak Menteri Keuangan RI
Di Jakarta
12.  Bapak KAPOLDA Sumatera Utara
Di Medan
13.  Bapak Gubernur Sumatera Utara
Di Medan
14.  Bapak Ketua DPRD TK I Sumatera Utara
Di Medan
15.  Bapak Kelapa Badan Pertahanan Nasional
Provinsi Sumatera Utara
Di Medan
16.  Bapak Irwasda Polda Sumatera Utara
Di Medan
17.  Bapak Kadir Propam Polda Sumatera Utara
Di Medan
18.  Bapak KAPOLRES Batu Bara
Di Lima Puluh
19.  Bapak Bupati Batu Bara
Di Lima Puluh
20.  Bapak Kepala BPN
Di Kisaran
21.  Bapak Ketua DPRD Kabupaten Batu Bara
Di Lima Puluh
22.  Bapak Ketua KPK
Di Jakarta
Simpang Gambus,  09  Maret 2014

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama               : EDDY SYAMSIR
Umur               : 53 Tahun
Pekerjaan         : Wiraswasta
Alamat                        : Simpang Gambus Dusun VI Desa Gambus

Dengan ini kembali menyusul Surat saya tertanggal 03 Maret 2014 tentang Mohon Keadilan sebagai berikut :
1.      Bahwa saya sangat keberatan dengan perbuatan UD. ALIAN RUSLAN (KOK LIANG)Pengusaha Buaya yang berada di Desa Simpang Gambus yang membuat Portal pada jalan keluar masuk rumah saya.
2.      Bahwa sesuai dengan Surat Keterangan Tanah No. 590 / 13 / SKT / 1995Tanggal 01 Nopember 1995 bahwa jalan tersebut adalah Pasar Dusun sehingga tidak ada alas an dan hak UD. ALIAN RUSLAN untuk menutup jalan keluar masuk ke rumah saya.
3.      Bahwa limbah ternak buaya yang dibuang oleh UD. ALIAN RUSLAN ( KOK LIANG) ke tanah saya sangat merugikan saya.
4.      Bahwa laporan saya kepada Penyidik di POLRES Batu Bara hanya sebatas Surat  Perkembangan Penyidikan, sehingga menimbulkan dugaan bahwa antara UD. ALIAN RUSLAN ( KOK LIANG ) ada hubungan kongkalikong apalagi UD. ALIAN RUSLAN memiliki banyak uang dan peternak buaya.

Bahwa oleh hal tersebut diatas mohon Keadilan dapat diberikan kepada saya.

                                                                                    Hormat Saya,


( EDDY SYAMSIR )



Sabtu, 01 Maret 2014

Simaklah Kisah Kisah Kematian, Agar Dapat Menyentuh Hatimu

Simaklah Kisah Kisah Kematian, Agar Dapat Menyentuh Hatimu


Syaikh Ali Ath-Thantawi dalam sebuah siaran radio dan Tv-nya mengambarkan bahwa di Syam ada seorang laki-laki yang memiliki sebuah mobil truck Lorie. Ketika mobil itu dijalankan, tanpa diketahui diatas badan mobil itu ada orang. Mobil itu mengangkut peti yang sudah siap untuk menguburkan mayat. Sedangkan di dalam peti itu terdapat kain yang bisa digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan. Tiba-tiba hujan turun dan air mengalir deras. Orang itu pun bangun dan masuk ke dalam peti, dan membungkus dirinya dengan kain yang ada di dalam peti. Kemudian di tengah jalan ada seorang yang lain naik untuk menumpang ke bak mobil itu di samping keranda. Dia tidak tahu bahwa di dalam peti itu ada orang. Hujan belum berhenti. Orang yang kedua ini mengira bahwa dirinya hanya sendirian di dalam mobil bak itu. Tiba-tiba dari dalam peti ada tangan terjulur (untuk memastikan apakah hujan sudah berhenti atau belum). Ketika tangan itu terjulur, kain yang membungkusnya juga ikut terjulur keluar. Si penumpang itu kaget dan takut bukan kepalang. Dia mengira bahwa mayat yang ada di dalam peti itu hidup kembali. Karena takutnya, dia terjungkal dari mobil dengan posisi kepala di bawah. Dan, mati.
Demikianlah Allah menentukan kematian orang itu bahkan dengan cara yang bisa terdengar lucu seperti ini.
Yang selalu harus diingat oleh seorang hamba adalah bahwa dia sedang membawa dirinya bersama kematian, bahwa dia sedang berjalan menuju kematian, dan bahwa dia sedang menunggu kematian itu entah datang pagi atau sore. Sungguh indah ungkapan Ali bin Abi Thalib,
“Sesungguhnya kematian terus mendekati kita, dan dunia terus meninggalkan kita. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah beramal dan tidak ada hisab, dan esok adalah hisab dan tidak ada lagi beramal.”
Ungkapan Ali ini mengingatakan kita bahwa manusia itu harus selalu siap siaga, selalu memperbaiki keadaannya, memperbaharui taubatnya, dan harus mengetahui bahwa dia sedang berhubungan dengan Rabb Yang Maha Mulia, Kuat, Agung, dan Baik.
Kematian itu tidak pernah meminta izin kepada siapa saja, dan tidak pernah merajuk. Kematian itu tidak pernah memberikan aba-aba terlebih dahulu.
Dan, tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati (Qs.Luqman:34)
31:34
“….yang tiada dapat kamu minta mundur daripadanya barang sesaat pun dan tidak (pula) kamu dapat meminta supaya diajukan.
Masih dari siaran itu Syeikh Ath-Thantawi bercerita, dikatakan bahwa sebuah bus penuh sesak dengan penumpang. Sopirnya selalu menoleh ke kiri dan kanan, dan secara tiba-tiba sopir itu menghentikan bus itu. Para penumpang pun bertanya, “Mengapa engkau menghentikan bus ini?” Sopir itu menjawab, “Saya berhenti untuk menghampiri orang tua yang melabai-lambaikan tangannya hendak turut menumpang bersama kita.” Para penumpang jadi bertanya-tanya, “Kami tidak melihat siapa-siapa.” Tapi sopir itu melihatnya, “Lihat (itu) dia,” Mereka tetap bingung. “Kami tidak melihat seorang pun.” Sopir itu pun berkata, “Kini dia datang untuk naik bersama kita.” Semua penumpang berkata, “Demi Allah, kami tidak melihat siapa-siapa.” Dan secara tiba-tiba pula sopir itu mati terduduk di atas kursinya.
Kematian sangat tiba-tiba, dan begitulah jalan kematiannya.
7:34
{Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun tidak (pula) memajukannya} (QS Al-A’raf: 34)
Manusia itu sangat pengecut terhadap hal-hal yang menakutkan, dan merasa hatinya hampir copot ketika mendengar kematian disebutkan, namun tanpa disangka-disangka kematian itu datang membunuhnya.
3:168
Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi:  “Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh.” Katakanlah, “Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Ali-Imran: 168)
Tapi yang paling mengherankan adalah kita tidak pernah berpikir bahwa kita akan bertemu Allah, bahwa dunia itu hina sekali, dan bahwa dunia itu banyak cerita tentang bagaimana orang meninggal dunia. Dan kita tak pernah sadar  kecuali kita didera banyak ketakutan, sehingga pikiran seperti itu baru muncul.